Bicara: Feminisme

Hai semua. Akhirnya balik lagi nulis setelah beberapa minggu ga nulis karena kemakan sama kegiatan dan lain lain. Satu semester kuliah dilewatin lagi ketiga kalinya, Alhamdulillah. Sebenernya keinginan untuk nulis tuh setiap hari juga ada, tapi kayanya nulis laporan praktikum tuh lebih penting kalau udah masuk bulan bulan kuliah, juga ketambahan kegiatan organisasi. Jadinya kadang ide yang udah kekumpul sebanyak itu, ilang gatau masuk drive yang mana yang ada di otak. Alhamdulillah sekarang bisa nulis lagi dah.

Dari judul sebenernya udah keliatan ya mau ngomongin apa, emang sih sebelumnya udah pernah sempet aku (beberapa tahun lalu) bicarain, tapi setelah aku baca, rasanya tuh masih kurang deh feel nya, kurang greget kali ya?

Nah, karena di post ini maunya lebih greget dan heboh (alias meyakinkan dan ga asal ngomong), akhirnya pakai deh Bahasa Indonesia. Biar lebih gampang dicerna dan ga ambigu (tapi masih pake English sih, karena kadang ga nemu kata atau kalimat yang pas).

Yaudah yuk, mulai aja bicara-nya.

Pasti banyak banget yang udah tau setelah Inauguration Day si Donald Trump, sehari setelahnya ada aksi yang lebih terkenal dengan nama Women's March. Sebenernya dibilang aksi juga bukan aksi sih, lebih ke bentuk solidaritas antar perempuan mengenai isu isu yang lagi panasnya waktu itu (obvs sih tentang si Donald Trump dan perkataannya yang fenomenal itu salah satu isunya -- Grab them by the pu**y) dan jadi alasan women, not only in America, but also on the other side of the continent came and joined the march.

Kenapa sih ini penting banget dan se-fenomenal itu?
  1. The crowd who came and joined this march lebih banyak daripada crowd yang dateng untuk lihat inauguration si Bapak Trump ini.
  2. It's not only about women overall -- the issues -- but also about equality in genders, sexuality, equality in race, free speech, religions and other things which is against the mind of Bapak Trump -- ini Bapak has a mind of racist and a rapist.
  3. Penggerak Women's March. They came from different races, religions and also backgrounds. All of them are women.
  4. It's not only sekali march selesai. It's already written in history and also, this march already became a very inspirational movement for feminism itself.
Masih banyak banget alasan kenapa Women's March tuh se-fenomenal itu. Tapi yang paling penting sih, kenapa sih ini penting banget.

Pernah ga sih kalian (any of you) ngerasa dunia tuh double standard atau kasarannya ga adil. Atau mungkin ngerasa jadi korban mulu atau mungkin ngerasa takut karena memiliki gender atau agama atau pilihan tertentu di hidup masing - masing Setelah ngerasa kaya gitu, kalian pernah juga ga sih, terbesit di pikiran kalian "Wah jangan sampe nih anak aku entar ngerasain hal kaya gini" atau "Kalau gini terus kapan ada rasa menghargai?"

Sebenernya hal kaya gitu yang bikin kenapa gerakan atau march ini penting pake banget. Iya, only for the sake of the future and also humanity.

Berat banget ya? Yuk kita mulai bicara.

Sekarang kita balik lagi ke topik awal, apa sih feminisme itu? Kok penting banget? Banyak banget yang pakai istilah itu sekarang. Kenapa sih emang?

Apa sih feminisme itu? Di Google udah banyak, keyword feminisme diketik langsung keluar ber - page tentang hal itu. Kalau dari aku sendiri yang udah baca artikel, lihat video dan googling sana sini, feminisme itu sebuah pemikiran bahwa semua gender memiliki hak yang sama atas sebuah kehidupan yang baik dan memiliki kapabilitas yang sama dalam menjadi sebuah bagian penting yang ada di dunia.
Kalau di Google sampe ber - page ya? Banyak yang bahas dong? Kenapa banyak yang bahas?
I'll show you why


Sebenernya di video itu udah ada satu alasan sederhana dari banyak alasan kenapa feminisme itu penting banget. Alasan yang juga dipakai sama Emma Watson untuk He for She-nya, Malala Yousafzai untuk The Malala Fund-nya, dan movements lainnya yang mengatasnamakan feminisme.

Alasan lain kenapa feminisme itu penting adalah rape, sexual assault, verbal assault, physical assault, yang lebih gampang dikenal sebagai humiliation. Hal yang udah aku sebutin sebelumnya adalah hal hal yang paling sering kami, perempuan, hadapi. Contoh gampangnya aja deh, cat-calling, pernah ga sih kalian para laki - laki ngerasain itu? The fear of walking alone? The fear of digangguin mas - mas warung dengan segala macam bentuk panggilan dan suitan? I bet no. Kenapa sih hal kaya gitu lebih banyak terjadi di perempuan? Karena sampai hari ini, laki - laki lebih banyak melihat kita sebagai objek, barang, yang punya batas tertentu, yang punya nilai cukup rendah di mata para laki - laki, yang lebih sering dilihat as a clueless human daripada thoughtful human dan juga manusia dengan gender perempuan dilihat, dirasa lebih gampang untuk dicari kesalahannya.

The "cewek selalu benar" saying is total bullshit. We, secara sadar ataupun ga, always wrong.

Why do we need feminism for this matter? Because with feminism growing inside our body and mind, we will be seen better, we will be seen as worthy, we will be seen as a human, not an object. With feminism, there'll be no more rape or any humiliation that only has "Because she's asking for it" as an excuse. Trust me, we never asked for it, for the humiliation or for the fear. And also the only thing that we're asking for is equality.

Baru aja kemarin, aku dan temenku ngomongin masalah feminisme. It was all started with a chat about "Kenapa sih cewek harus bisa ini itu dan bahkan sampai ada sekolah kepribadian tapi cowok ga?", and it went on and on.

Kaya ngerasa odd ga sih, ngelihat society demands so much on us -- women -- ? We have to able to do lot of things which they say will help us to go through masalah rumah tangga, such as cuci baju, cuci piring, nyapu, nge-pel, masak, dan lain lain yang selalu ditambahin embel - embel "untuk suami" dan juga we have to act in certain way, anggun, well-spoken, not too loud on opinions, not too brave just for the sake of attention from men. Yet we, women, whenever we ask more from men we'll be labeled as bossy or even worse bitch.

Kalau udah bicara masalah cowok or laki - laki or pria or men or jantan, kita perempuan ekstra hati - hati, since their ego is as fragile as a tissue. Beneran deh.



Some men may recognized or not recognized it, that they already made a big impact on how a woman should be. It's a never ending discussion, nah, kenapa sih kita butuh feminisme untuk ini?

Tau gerakan He for She-nya Emma Watson? Yap, she's the girl who potrayed the nerdy (yet awesome, badass, and brave) girl, Hermione Granger and also yes, dia spoke-person of UN Women and also who founded the #HeforShe.

Singkatnya, this movement is not only about one gender, but also other gender. Gender equality of men and women. And why this movement exists? Again, girl's matter.

Kesetaraan gender, tapi kok masalah perempuan? I'll show you again why


That, was why. Banyak banget laki - laki (bahkan perempuan sendiri), menggunakan kata 'perempuan' dalam kalimat - kalimat yang merendahkan, seperti, "Duh ngapain sih nangis kaya cewek aja," atau "Lemah banget kaya cewek?" atau "Ayo dong, cowok kan?" Dan masih banyak lagi. Kalimat - kalimat tersebut jadi alasan kenapa perempuan selalu digambarkan sebagai seseorang yang helpless. Dan juga, kalimat - kalimat itu sumber paling ngena buat para cowok yang kebanyakan ego nya fragile, se fragile tissue jadi ngerasa kalau apapun yang berhubungan dengan cewek tuh sucks a lot. Kalian para cowok pasti lah kadang sekali dua kali atau sering terbesit di pikiran kalau dihubungkan dengan cewek tuh kalian sama aja kaya manusia lemah, having no masculinity, or else yang membuat kalian akhirnya merasa apapun yang kalian rasa berhubungan dengan cewek (contoh: having feelings, crying, not strong enough, getting hurt) itu humiliating. Padahal, those things yang kalian rasa 'cewek banget' adalah dasaran why on earth you've been called human for years. There's nothing wrong for having feelings, actual feelings. Because it's a human thing (eureka moment banget ga sih?)

Dan hal itu juga, berlaku untuk semua hal, semua kegiatan, semua karakteristik. Why do we need feminism? Because with that, yang namanya mengkotak - kotakkan kegiatan ataupun karakter itu gaada lagi. Those 'kerjaan ibu rumah tangga' won't be called that anymore, instead will be called as 'kerjaan manusia' and also being classy dan anggun won't be seen as something which is harus banget ada di dalam diri cewek only for the sake of getting companion, instead harus banget ada because it'll be seen as maturity and intelligence from a human.

Kenapa sih harus ada feminisme?
Gampang sih jawabannya. 

Because we are human, regardless our gender. 
Because all genders are worthy.
Because we believe, respect and honor won't be asked anymore, since we already have it.
Because children won't be afraid to grow up with having opinions on things and their own choices.
Because with feminism, we'll start to make this world a better place for anyone.

Yuk, mulai sekarang kita lebih peka dengan sekitar, dengan hal - hal kecil yang ada di kampus, sekolah, rumah, bahkan jalanan. Peka dengan lingkungan yang masih sering banget sexist, yang masih sering banget melihat dari satu point of view, yuk mulai sekarang kita lihat. Sebenernya kenapa sih ada perbedaan?

Having a strong view on a matter is never easy, it's a hard work to make people realize that there's something wrong happen in this society, and it has been happening since decades ago. It has never been easy, because sometimes cultures, stereotypes, boundaries,  and all are too strong to break.

That's why I need you all to make this thought attached in your mind.

We do need feminism

Karena kalau nunggu sampai realization of needing it dari semua orang muncul, bakal lama. Yuk, buat kesetaraan jadi bagian hidup kita.

#IAmAFeminist